Malam yang indah. Malam yang cerah. Sampai aku lupa, loh ini sudah larut ya?
Sudah menjadi kebiasaan, terbangun ditengah malam, merenung, otomatis saja merangkai kata.
Ada yang sesak didada ini. Yaa, apalagi kalo bukan tentang perasaan. Cewe ini terlalu "melow" dengan yang namanya hati. Jelas, aku pernah melewati masa suram soal hati. Bisa dikata aku trauma. Mungkin aku lebay, tapi ini memang sakit. Ketika setia ke seseorang yang salah. 720 hari loh aku perjuangannya. Memang konyol, memang bodoh! Bisa bisanya aku meluangkan waktu yang bukan sedikit untuk orang yang salah. Ku namai ini "jahiliyah". Benar, masa pembodohan. Sekalipun efeknya masih terasa sampai saat ini. Takut untuk kembali mengenal lawan jenis lebih jauh. Takut sangkaan mereka aku ini bunga, mudah dipetiknya. Hal ini yang selalu menghantui. Memang tidak semuanya berpikiran seperti itu, namun banyak sedikitnya pasti ada samanya.
Yang harus diketahui, aku memang perempuan yang sangat membenci perpisahan. Sekalipun takkan ada perpisahan tanpa pertemuan. Sangat membenci dusta meskipun akan ada kesetiaan. Yang aku tahu, hidup ini harus selalu bersama, harus selalu setia. Ini egois memang. Tapi aku tak bisa jika hanya harus sendiri sebagai pemerannya. Tak adil kan?
Selektif memilih ini yang menjadi akhirnya. Tak boleh salah lagi. Tak boleh mudah lagi. Sederhananya, aku bukanlah bunga yang mudah kau petik.